World Health Organization (WHO) menganjurkan untuk mengonsumsi
buah-buahan sebanyak
minimal 400 gram buah per hari sebagai bagian dari diet yang sehat. Akan tetapi
ada beberapa hal selain kuantitas yang juga perlu diperhatikan dalam
mengonsumsi buah-buahan yaitu kualitas buah dan cara mengonsumsinya.
Buah yang dikonsumsi sebaiknya
memiliki kualitas unggul, baik itu dari segi kebersihan, kesegaran maupun
keamanan untuk dikonsumsi. Tidak semua buah impor aman dikonsumsi, perhatikan
juga negara asal buah tersebut. Negara seperti Australia dikenal telah memiliki
standar keamanan pangan yang diakui dunia, kesegaran dan kualitas buahnya pun
sangat terjamin karena dikontrol secara ketat oleh pemerintahnya.
Buah berkualitas tercermin dari
kondisi buah itu sendiri. Sebagai contoh, buah apel yang kulitnya mengkilat
menandakan bahwa apel tersebut sudah matang, semakin mengkilat kulit apel maka
semakin matang dan manis rasa buahnya. Akan tetapi, berhati-hatilah terhadap
buah apel yang mungkin mengkilatnya karena telah diberikan zat kimia tertentu.
Oleh karena itu, pastikan Anda membeli buah yang sudah terjamin kualitasnya dan
jangan lupa untuk selalu mencuci buah pada air mengalir dan menggosoknya dengan
bersih sebelum dikonsumsi.
Mengenai keamanan dalam mengonsumsi
buah, ada sebuah anggapan yang beredar di masyarakat yaitu larangan untuk
mengombinasi buah dengan karbohidrat dan protein tertentu karena dapat
memperberat kerja pencernaan. Menurut Ahli Gizi, Jansen Ongko, MSc, RD, anggapan
ini hanyalah sebuah mitos belaka sebab buah dapat dikonsumsi bersama sumber
karbohidrat lain seperti nasi dan juga protein dari daging-dagingan/tumbuhan. Namun
perlu diingat bahwa buah adalah sumber karbohidrat sehingga perlu diukur jumlah
buah dan nasi (misalnya) yang dimakan agar tubuh tidak berlebihan mendapat
asupan karbohidrat. Menggabungkan buah
dengan sumber makanan lain bukanlah masalah karena makanan yang kita makan akan
diproses oleh sistem pencernaan. “Intinya adalah buah itu aman dan boleh
dikonsumsi kapan saja”, kata Jansen.
Bahkan agar terbiasa mengonsumsi
buah, kreativitas dalam menyajikan buah itu sangat diperlukan apalagi untuk
anak-anak. Selain dijadikan hidangan penutup, buah juga bisa dijadikan salad,
kue, dan minuman segar. Aneka sajian buah yang kreatif akan membuat kita
semakin berselera mengonsumsi buah. Pastikan untuk tidak memanaskan buah
terlalu berlebihan agar kadar nutrisi dan vitaminnya tidak berkurang. Tapi
tidak perlu terlalu khawatir karena berkurang bukan berarti tidak baik.
Buah yang berkualitas memang cenderung
lebih mahal akan tetapi hal ini hanyalah sedikit investasi yang perlu kita
keluarkan demi kesehatan jangka panjang. Semahal-mahalnya harga satu kilogram buah
apel, pir, atau plum tentunya tidak lebih mahal daripada biaya berobat jika kita
jatuh sakit. Mari kita hidup sehat, dengan berolah raga secara teratur, menjaga
pola makan seimbang dan biasakan makan buah setiap hari!
*****
Narasumber:
Jansen Ongko, MSc, RD adalah seorang ahli gizi (dietitian) lulusan Nutritional Science
California State University, Los Angeles, USA yang juga aktif sebagai
pembicara, edukator, pengarang buku, serta narasumber gaya hidup sehat untuk
berbagai media nasional dan internasional.